Sunday, September 17, 2023

Sinau Bareng Menu Utama Emis 4.0 PD Pontren

 

Menu Utama EMIS 4.0

Menu utama pada pemutakhiran data EMIS 4.0 ini terbagi menjadi beberapa yaitu:

  1. Dashboard
  2. Kelembagaan
  3. Sarana dan Prasarana
  4. Santri
  5. Ustadz
  6. Rombongan Belajar
  7. Monitoring
  8. Konfirmasi
Dari delapan menu diatas, Ust/zah operator juga nantinya akan menemui beberapa sub menu lagi yang wajib dilengkapi selama pendataan atau proses perpindahan EMIS 4.0. Ini dikarenakan ketika proses perpindahan yang dilakukan oleh TIM IT Kemenag tidak semua data mampu dipindahkan ke EMIS 4.0. Itulah kenapa Ust/zah operator harus menyimak baik-baik panduan pengisian EMIS 4.0 ini, karena Anda wajib menginput hampir semua data lembaga ke sistem pendataan baru ini.

Pengisian Data EMIS 4.0

Jika ingin memutakhirkan data-data LPQ / Madin di EMIS 4.0 ada beberapa hal yang wajib Jenengan ketahui terlebih dahulu untuk Operator LPQ / Madin. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa menu dan sub menu yang ada di EMIS 4.0 yaitu:




1. Dashboard EMIS 4.0


Pada bagian dashboard EMIS 4.0, Ust/zah Operator  bisa mengetahui rincian mengenai data-data madrasah yang sudah di input meliputi:


  1. Jumlah ruangan
  2. Total Santri
  3. Jumlah Rombel
  4. Jumlah Ustadz
  5. Konfirmasi Persetujuan
  6. lain - lain

  1. 2. Kelembagaan EMIS 4.0


Pada menu kelembagaan, pengisian EMIS 4.0 terbagi menjadi tiga sub menu lagi yaitu, Profil, Mudir/pimpinan dan Bantuan. Namun untuk awal pendataan EMIS 4.0, baru Profil Lembaga yang bisa di perbarui datanya. termasuk Mudzir dan untuk Bantuan sub menu-nya belum dibuka oleh tim IT Website kemenag.




Seperti yang terlihat pada gambar diatas, pada Profil Lembaga ini Anda diwajibkan mengisi tiga menu lagi yaitu terkait dengan IDENTITASLOKASI, dan untuk BANTUAN mungkin bisa di lewati dulu


  1. 3. Sarana Prasarana EMIS 4.0

di bagian Sarana Prasarana teman Operator diharuskan untuk  melakukan pengecekan / pengisian pada bagian Lahan dan gedung. juga Ruangan





4. Pengisian Data Santri

Pada menu ini  menyediakan dua menu tambahan yaitu Daftar Santri dan Akademik. Untuk Daftar Santri berisikan data-data Santri Lembaga yang harus dicek, dilengkapi, dan diperbarui jika ada. Sedangkan untuk Akademik terdapat 3sub menu yaitu yaitu Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Daftar Alumni bagi santri yang sudah diluluskan, nantinya akan otomatis tampil di Daftar Alumni

Untuk data Santri EMIS 4.0, Anda bisa melihat Nama, Nisn, Nik, Kewarganegaraan, Tempat Tanggal Lahir, Tempat Tinggal (Otomatis terisi jika satu rumah dengan kedua orang tua), Pra Sekolah, Imunisasi, Nomor Kip, dan Kartu Keluarga.

PENTING ! Jika Anda ingin mengubah TEMPAT TINGGAL dibagian Data Santri, pastikan sudah mengisi TEMPAT TINGGAL di Data Orang Tua terlebih dahulu. Selain itu, isikan data Wali bagi Santri lembaga yang tidak tinggal bersama orang tuanya atau sedang belajar di Pondok Pesantren.

 5. Ustadz

Menu ini berisikan Daftar Ustadz yang menjadi satminkal (Satuan Administrasi Pangkalan) di Lembaga yang menaunginya.

Di dalam menu Daftar Ustadz, Operator Lembaga diharuskan untuk memantau dan mengupdate data setiap Ustadz. Adapun data yang perlu diperhatikan antara lainnya adalah : Data Ustadz, Tugas Utama, Tugas Tambahan – Satminkal, Tugas Tambahan – Non Satminkal, Status dan Riwayat Kepegawaian, dan status keaktifan,.

6.     6. Rombongan Belajar

Rombongan belajar di EMIS 4.0 adalah menu yang berisikan nama rombel, tingkat (kelas), wali kelas, nama ruangan, kurikulum, dan jumlah Santri. Selain itu juga ada fitur Lihat Detail, dimana Operator Lembaga dapat melihat dan melakukan perbaikan atau pemutakhiran Detail Rombongan Belajar dan total Santri dalam setiap rombel yang ada di kelas.

7.     7. Monitoring

Monitoring EMIS 4.0 adalah tempat dimana teman-teman  Operator Lembaga, Staff Terdaftar, dan Kepala Lembaga melakukan peninjauan kembali tentang data-data Santri yang sudah di input dan dimutakhirkan melalui menu-menu sebelumnya tidak hanya menu santri saja, juga pada menu- menu yang lain harus kita tinjau janan samapai ada satupun yang berwarna merah

dan mohon jadi perhatian, silahkan simak perbedaan antara emis lama dan emis 4.0

emis lama
















emis baru


disini dapat kita lihat ada perbedaan menu antara emis lama dan baru, di emis lama tidak ada menu monitoring, perlu di pahami setia perbedaan kerap sekali ada kebijakan dan kensekuensi yang berbeda pula...



Cara Memproses Kenaikan Kelas Santri Melihat dan Memproses Data Kenaikan Kelas Santri

  1. Klik menu Santri
  2. Klik submenu Akademik dan kemudian klik opsi Kenaikan Kelas




Selanjutnya akan tampil halaman Kenaikan Kelas.

  • Terdapat 2 tab halaman: Belum Diproses dan Sudah Diproses dengan kolom-kolom data sebagai berikut:
  • Nama Lengkap
  • NISN 
  • TTL
  • Tingkat - Rombel
  • Status
  • Keterangan
Catatan Santri yang muncul pada menu belum diproses adalah Santri yang sebelumnya telah dimasukkan pada rombel tahun sebelumnya..

sudah di masukkan pada rombel tahun sebelumnya...
Khusus tab Belum Diproses, terdapat kolom tambahan Pilih untuk memilih santri mana saja yang akan diproses kenaikan kelasnya.

 Untuk memproses kenaikan kelas salah satu atau  beberapa santri(ada yang tidak   naik   kelas),   beri   tanda centang(checklist satu    kali   pada kotak  di sebelah kiri nama santri  yang ingin diatur  kenaikan  kelasnya.





ada

Wednesday, September 13, 2023

KITAB TAQRIB BAB THOHAROH


TAHARAH (BERSUCI)

 كتاب الطهارة المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد ثم المياه على أربعة أقسام طاهر مطهر، مكروه وهو الماء المشمس وطاهر غير مطهر وهو الماء المستعمل والمتغير بما خالطه من الطاهرات وماء نجس وهو الذي حلت فيه نجاسة وهو دون القلتين أو كان قلتين فتغير والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح. 
Artinya: Macam-macam Air Air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu air hujan (langit), air laut, air sungai, air sumur, air sumber (mata air), air salju, air dingin. Jenis air ada 4 (empat) yaitu (a) air suci dan mensucikan; (b) air yang makruh yaitu air panas; (c) air suci tapi tidak meyucikan yaitu air mustakmal dan air yang air berubah karena kecampuran perkara suci; (d) air najis yaitu (i) air kurang 2 qullah yang terkena najis atau (ii) air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran 1 qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih. PANDANGAN ULAMA KONTEMPORER TENTANG DUA QULAH DALAM LITER 1 qulah dalam ukuran liter sama dengan 190 liter. Menurut Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu (الفقه الإسلامي وأدلته) air dua qullah (qulah/ kulah) sama dengan 270 liter. 2 kulah sekitar 160.5 liter (Dalam kitab Al-Fiqh Al-Muyassar) 2 qulah sekitar 210 liter (kitab Tafsir Al-Ashr Al-Akhir) 2 qullah sekitar 203,125 liter. 2 qulah sama dengan 217,11 (Najmuddin Al-Kurdi. SUCINYA KULIT BANGKAI SETELAH DISAMAK 

 (فصل) وجلود الميتة تطهر بالدباغ إلا جلد الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما وعظم الميتة وشعرها نجس إلا الآدمي. ولا يجوز استعمال أواني الذهب والفضة ويجوز استعمال غيرهما من الأواني. 

: Kulit bangkai dapat suci dengan disamak kecuali kulit anjing dan babi dan hewan yang terlahir dari keduanya atau dari salah satunya. Adapun tulang bangkai itu najis kecuali tulang mayat manusia. Tidak boleh menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak. Boleh menggunakan wadah yang selain dari emas dan perak. HUKUM SIWAK (SIKAT GIGI)

 (فصل) والسواك مستحب في كل حال إلا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا: عند تغير الفم من أزم وغيره وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلاة. 

Artinya: Bersiwak itu hukumnya sunnah dalam setiap keadaan kecuali setelah condongnya matahari bagi yang berpuasa. Bersiwak sangat disunnah dalam 3 tempat yaitu (a) saat terjadi perubahan bau mulut; (b) setelah bangun tidur; (c) hendak melaksanakan shalat. TATA CARA WUDHU 

 (فصل) وفروض الوضوء ستة أشياء النية عند غسل الوجه وغسل الوجه وغسل اليدين إلى المرفقين ومسح بعض الرأس وغسل الرجلين إلى الكعبين والترتيب على ما ذكرناه. 

 Artinya: Artinya: Rukun atau fardhu-nya wudhu ada 6 (enam) yaitu: 1. Niat saat membasuh muka.[1] 2. Membasuh muka. 3. Membasuh kedua tangan sampai siku. 4. Mengusap sebagian kepala.[2] 5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki. 6. Dilakukan secara tertib dari no. 1 sampai 5. CATATAN: [1] Niat wudhu adalah: نويت الوضوء لرفع الحدث الأصغر فرضا للو تعالي Artinya: Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta'ala. [2] Beda mengusap dan membasuh adalah kalau mengusap cukup dilakukan dengan sekedar membasahi dengan sedikit air. SEdang membasuh memakai air yang dapat mengaliri seluruh anggota badan yang wajib dibasuh. SUNNAH-NYA WUDHU

 (فصل) وسننه عشرة أشياء التسمية وغسل الكفين قبل إدخالهما الإناء والمضمضة والاستنشاق ومسح جميع الرأس ومسح الأذنين ظاهرهما وباطنهما بماء جديد وتخليل اللحية الكثة وتخليل أصابع اليدين والرجلين وتقديم اليمنى على اليسرى والطهارة ثلاثا ثلاثا والمولاة. Artinya: Sunnahnya wudhu ada 10 (sepuluh): membaca bismillah, membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air, berkumur, menghirup air ke hidup, mengusap seluruh kepala, mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru, menyisir jenggot tebal dengan jari, membasuh sela-sela jari tangan dan kaki, mendahulukan bagian kanan dari kiri, menyucikan masing-masing 3 (tiga) kali, bersegera. ISTINJAK - BERSUCI SETELAH BUANG AIR (CEBOK)

 (فصل) والاستنجاء واجب من البول والغائط والأفضل أن يستنجي بالأحجار ثم يتبعها بالماء ويجوز أن يقتصر على الماء أو على ثلاثة أحجار ينقي بهن المحل فإذا أراد الاقتصار على أحدهما فالماء أفضل. ويجتنب استقبال القبلة واستدبارها في الصحراء ويجتنب البول والغائط في الماء الراكد وتحت الشجرة المثمرة وفي الطريق والظل والثقب ولا يتكلم على البول ولا يستقبل الشمس والقمر ولا يستدبرهما. 

 Artinya: Instinja' (Jawa, cewok) atau membersihkan diri itu wajib setelah buang air kecil (kencing) dan buang air besar (BAB). Yang utama adalah bersuci dengan memakai beberapa batu[1] kemudian dengan air. Boleh bersuci dengan air saja atau dengan 3 (tiga) buah batu yang dapat membersihkan tempat najis. Apabila hendak memakai salah satu dari dua cara, maka memakai air lebih utama. ETIKA KENCING DAN BUANG AIR BESAR (BAB) Orang yang sedang buang air besar (BAB) hendaknya tidak menghadap kiblat dan tidak membelakanginya apabila dalam tempat terbuka. Kencing atau BAB hendaknya tidak dilakukan di air yang diam, di bawah pohon yang berbuah, di jalan, di tempat bernaung, di lobang. Dan hendaknya tidak berbicara saat kencing dan tidak menghadap matahari dan bulan dan tidak membelakangi keduanya. PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDHU (YANG MENGAKIBATKAN HADAS KECIL) 

 (فصل) والذي ينقض الوضوء ستة أشياء ما خرج من السبيلين والنوم على غير هيئة المتمكن وزوال العقل بسكر أو مرض ولمس الرجل المرأة الأجنبية من غير حائل ومس فرج الآدمي بباطن الكف ومس حلقة دبره على الجديد. Artinya: Perkara yang membatalkan wudhu ada 6 (enam): sesuatu yang keluar dari dua jalan (depan belakang), tidur dalam keadaan tidak tetap, hilang akal karena mabuk atau sakit, sentuhan laki-laki pada wanita bukan mahram tanpa penghalang, menyentuh kemaluan manusia dengan telapak tangan bagian dalam, menyentuh kawasan sekitar anus (dubur) menurut qaul jadid.[1] [1] Qaul jadid (pendapat baru) adalah fatwa Imam Syafi'i saat berada di Mesir. Qaul qadim (pendapat lama) adalah fatwa Imam Syafi'i saat berada di Baghdad, Irak.

PERKARA YANG MENGHARUSKAN/MEWAJIBKAN MANDI JUNUB (GHUSL)

(فصل) والذي يوجب الغسل ستة أشياء ثلاثة تشترك فيها الرجال والنساء وهي التقاء الختانين وإنزال المني والموت وثلاثة يختص بها النساء وهي الحيض والنفاس والولادة.

Perkara yang mewajibkan mandi junub (ghusl) ada 6 (enam) 3 (tiga) di antaranya berlaku untuk laki-laki dan perempuan yaitu (1) senggama, (2) keluar sperma, (3) mati. Tiga lainnya khusus untuk perempuan yaitu (4) haid, (5) nifas, (6) melahirkan (wiladah).

RUKUN MANDI JUNUB(GHUSL)


(فصل) وفرائض الغسل ثلاثة أشياء النية وإزالة النجاسة إن كانت على بدنه وإيصال الماء إلى جميع الشعر والبشرة.

وسننه خمسة أشياء التسمية والوضوء قبله وإمرار اليد على الجسد والمولاة وتقديم اليمنى على اليسرى.

Fardhu/rukun atau perkara yang harus dilakukan saat mandi junub ada 3 (tiga) yaitu (1) niat, (2) menghilangkan najis yang terdapat pada badan, (3) mengalirkan air ke seluruh rambut dan kulit badan.

Hal-hal yang disunnahkan (dianjurkan untuk dilakukan) saat mandi junub ada 5 (lima) yaitu (1) Baca bismillah, (2) wudhu sebelum mandi junub, (3) mengusapkan tangan pada badan, (4) bersegera, (5) mendahulukan (anggota badan) yang kanan dari yang kiri.


KEADAAN YANG DISUNNAHKAN MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)

(فصل) والاغتسالات المسنونة سبعة عشر غسلا غسل الجمعة والعيدين والاستسقاء والخسوف والكسوف والغسل من غسل الميت والكافر إذا أسلم والمجنون والمغمى عليه إذا أفاقا والغسل عند الإحرام ولدخول مكة وللوقوف بعرفة وللمبيت بمزدلفة ولرمي الجمار الثلاث وللطواف.

Mandi junub disunnahkan dilakukan dalam 17 keadaan yaitu: mandi untuk Jum'at, 2 (dua) hari raya, shalat minta hujan (istisqa'), gerhana bulan, gerhana matahari, setelah memandikan mayit, orang kafir apabila masuk Islam, orang gila dan ayan (epilepsi) apabila sembuah, saat akan ihram, akan masuk Makkah, wukuf di Arafah, mabit (menginap) di Muzdalifah, melempar Jumrah yang tiga, tawaf, sa'i, masuk kota Madinah

BACA JUGA KITAB TIJAN ADDARORI